PERANAN MMI DALAM PROFESI GURU
Multimedia berasal dari
dua kata yaitu Multi dan media. Multi berarti banyak atau bermacam-macam, media
berarti : sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu atau
menurut AECT (1997) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk
dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi (Arsyad 2013
: 3). Multimedia memiliki banyak definisi, salah satu diantaranya adalah yang
disampaikan oleh Wahono dalam Warsita (2008 : 153) yang menyatakan bahwa
multimedia dapat didefinisikan sebagai perpaduan dari berbagai macam
media yang terdiri dari teks, grafis, gambar diam, animasi, suara dan video
untuk menyampaikan pesan kepada publik.
Dalam dunia pendidikan
multimedia pembelajaran sangat penting untuk dimanfaatkan oleh para guru. Ada
beberapa alasan yang mendasarinya diantaranya :
- Berubahnya konsep belajar
di era reformasi pendidikan. Konsep belajar pada masa lalu sangat diwarnai oleh
teori belajar behaviorisme. Salah satu yang khas dalam teori ini adalah
pembelajaran berpusat pada guru (Teacher Centered).
Tetapi di era reformasi pendidikan ini proses pembelajaran diwarnai oleh
teori konstruktivisme dengan ciri khas siswa aktif mengkonstruksi
pengetahuannya sendiri (Student Centered).
Implikasi dari perubahan konsep belajar ini adalah proses belajar lebih
didomoniasi oleh siswa. Mereka lebih banyak melakukan interaksi belajar di
kelas, melakukan penyelidikan, melakukan analisis, mengemukakan hipotesis,
menyimpulkan dan mengkomunikasikan hasil belajar mereka. Guru mendampingi
para siswa belajar, membimbing siswa, memberikan fasilitas belajar dan
memotivasi siswa untuk lebih giat belajar. Akibatnya waktu guru untuk
menyampaikan materi pelajaran menjadi lebih sempit, karena sebagian waktu
digunakan oleh siswa untuk belajar. Oleh sebab itu guru harus mampu
menyajikan materi pelajaran secara efisien, dalam waktu yang pendek,
tetapi banyak informasi yang dapat tersajikan. Berdasarkan alasan tersebut
maka guru harus memanfaatkan multimedia pembelajaran yang dapat menyajikan
materi pelajaran dengan menarik, interaktif, mengaktifkan banyak indra dan
menantang otak untuk berpikir lebih baik. Multimedia dapat menyajikan
materi pelajaran dalam waktu singkat dengan efisien, menarik, interaktif
dan kaya isi.
- Hasil studi Internasional
Educational Echivement (IEA)
menunjukan kemampuan IPA peserta didik SMP di Indonesia menempati urutan
ke-40 dari 42 negara yang diteliti (Rukmana dalam Zulhemi 2006). Banyak
hal yang menyebabkan buruknya prestasi belajar IPA siswa SMP, salah satu
diantaranya adalah pada proses pembelajaran IPA di kelas guru kurang
memanfaatkan media pembelajaran, pembelajaran masih bersifat menghapalkan konsep,
sehingga proses belajar tidak menarik dan kurang interaktif. Penggunaan
multimedia pembelajaran diharapkan dapat mengubah proses pembelajaran yang
tidak menarik dan kurang interaktif. Banyak sekali hasil penelitian
yang menunjukkan bahwa pemanfaatan multimedia pembelajaran dapat
meningkatkan hasil belajar siswa.
- TIK merupakan “motor penggerak ” Kurikulum 2013. Dalam kurikulum 2013 Teknologi Informasi harus digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran, dan salah satu yang dapat dimanfaatkan oleh guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis teknologi informasi adalah menggunakan MMI dalam proses pembelajaran.
Menurut Muhammad setiawan dalam Samsudin (2008) MMI diartikan sebagai suatu
model pembelajaran yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (massage), merangsang pemikiran, perasaan, perhatian,
dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar.
MMI memiliki beberapa karakteristik dibandingkan dengan program multimedia
pembelajaran lainnya . Menurut Warsita (2008: 155) karakteristik itu
diantaranya : fleksibel untuk digunakan
diberbagai waktu, fleksibel untuk dimanfaatkan baik secara individual, klasikal
maupun kelompok kecil. Self-pacing yaitu
melayani kecepatan belajar individu artinya peserta didik dapat belajar sesuai
dengan kecepatan belajarnya. Content-rich artinya
program ini menyediakan isi informasi yang kaya, terdiri dari materi pelajaran,
evaluasi, materi remedial, pengayaan yang didukung oleh bentuk format sajian
dengan berbagai jenis media.Interaktif yaitu
bersifat komunikasi dua arah, peserta didik diberikan kesempatan untuk
memberikan respons, melakukan berbagai aktivitas dan direspon balik oleh
program multimedia dengan suatu balikan atau feedback. Individual artinya program multimedia ini sejak
awal sudah dirancang dan disediakan untuk memenuhi minat dan kebutuhan belajar
individu peserta didik.
Manfaat MMI adalah : meningkatkan motivasi belajar siswa, meningkatkan
hasil belajar siswa, mereduksi miskonsepsi siswa, dan mengembangkan kompetensi
guru. Guru dapat memanfaatkan MMI sendiri dengan cara : mengadopsi dari
MMI yang sudah ada, mengembangkan sendiri materi MMI dari internet melalui
edukasi.net atau CD pembelajaran, bahkan membuat MMI baru sendiri dan
menerapkannya di kelas. Jika guru sudah mampu membuat MMI sendiri akan mendapat
banyak keuntungan diantaranya adalah MMI yang dihasilkan telah sesuai dengan
karakteristik siswa kita serta keadaan kelas kita sehingga lebih tepat sasaran,
dapat menjadi salah satu karya inovatif pendidikan yang memberikan nilai/point
plus untuk kenaikan pangkat dan pengembangan karier bahkan bisa diperdagangkan sehingga
memiliki royalti dan menghasilkan uang. Multimedia yang dikembangkan/ di buat
oleh guru bisa dalam bentuk MMI tutorial, MMI games, MMI simulasi
atau MMI drill and practice. MMI dapat digunakan dalam berbagai
bentuk pembelajaran, misalnya MMI simulasi dapat digunakan saat proses kegiatan
inti pembelajaran , MMI games dan drill and practicedigunakan dalam program pengayaan
atau MMI tutorial untuk program remedial.
Berdasarkan penjelasan di
atas maka peranan Multimedia pembelajaran terutama MMI merupakan “senjata
penting” untuk digunakan oleh guru dalam pembelajaran. Peranan MMI adalah
sebagai media untuk menjembatani proses belajar agar kualitas pembelajaran
dapat lebih baik. Dengan karakteristik khas yang dimilikinya diharapkan MMI
dapat terus berkembang, dimanfaatkan secara maksimal dalam proses pembelajaran,
memberikan inovasi-inovasi baru dalam pendidikan sehingga dicapai peningkatan
hasil belajar dan meningkatnya mutu pendidikan di Indonesia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar