Senin, 21 Juli 2014

PERANAN MMI DALAM PROFESI GURU

     Multimedia berasal dari dua kata yaitu Multi dan media. Multi berarti banyak atau bermacam-macam, media berarti : sesuatu yang dipakai untuk menyampaikan atau membawa sesuatu atau menurut AECT (1997)  memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi (Arsyad 2013 : 3). Multimedia memiliki banyak definisi, salah satu diantaranya adalah yang disampaikan oleh Wahono dalam Warsita (2008 : 153) yang menyatakan bahwa  multimedia dapat didefinisikan sebagai perpaduan dari berbagai macam media yang terdiri dari teks, grafis, gambar diam, animasi, suara dan video untuk menyampaikan pesan kepada publik.

Dalam dunia pendidikan multimedia pembelajaran sangat penting untuk dimanfaatkan oleh para guru. Ada beberapa alasan yang mendasarinya diantaranya :
  1. Berubahnya konsep belajar di era reformasi pendidikan. Konsep belajar pada masa lalu sangat diwarnai oleh teori belajar behaviorisme. Salah satu yang khas dalam teori ini adalah pembelajaran berpusat pada guru (Teacher Centered). Tetapi di era reformasi pendidikan ini proses pembelajaran diwarnai oleh teori konstruktivisme dengan ciri khas siswa aktif mengkonstruksi pengetahuannya sendiri (Student Centered). Implikasi dari perubahan konsep belajar ini adalah proses belajar lebih didomoniasi oleh siswa. Mereka lebih banyak melakukan interaksi belajar di kelas, melakukan penyelidikan, melakukan analisis, mengemukakan hipotesis, menyimpulkan dan mengkomunikasikan hasil belajar mereka. Guru mendampingi para siswa belajar, membimbing siswa, memberikan fasilitas belajar dan memotivasi siswa untuk lebih giat belajar. Akibatnya waktu guru untuk menyampaikan materi pelajaran menjadi lebih sempit, karena sebagian waktu digunakan oleh siswa untuk belajar. Oleh sebab itu guru harus mampu menyajikan materi pelajaran secara efisien, dalam waktu yang pendek, tetapi banyak informasi yang dapat tersajikan. Berdasarkan alasan tersebut maka guru harus memanfaatkan multimedia pembelajaran yang dapat menyajikan materi pelajaran dengan menarik, interaktif, mengaktifkan banyak indra dan menantang otak untuk berpikir lebih baik. Multimedia dapat menyajikan materi pelajaran dalam waktu singkat dengan efisien, menarik, interaktif dan kaya isi.
  2. Hasil studi Internasional Educational Echivement (IEA) menunjukan kemampuan IPA peserta didik SMP di Indonesia menempati urutan ke-40 dari 42 negara yang diteliti (Rukmana dalam Zulhemi 2006). Banyak hal yang menyebabkan buruknya prestasi belajar IPA siswa SMP, salah satu diantaranya adalah pada proses pembelajaran IPA di kelas guru kurang memanfaatkan media pembelajaran, pembelajaran masih bersifat menghapalkan konsep, sehingga proses belajar tidak menarik dan kurang interaktif. Penggunaan multimedia pembelajaran diharapkan dapat mengubah proses pembelajaran yang tidak menarik dan kurang interaktif. Banyak sekali hasil penelitian yang menunjukkan bahwa pemanfaatan multimedia pembelajaran dapat meningkatkan hasil belajar siswa.
  3. TIK merupakan “motor penggerak ” Kurikulum 2013. Dalam kurikulum 2013 Teknologi Informasi harus digunakan oleh guru dalam proses pembelajaran, dan salah satu yang dapat dimanfaatkan oleh guru untuk meningkatkan kualitas pembelajaran berbasis teknologi informasi adalah menggunakan MMI dalam proses pembelajaran.

       Menurut Muhammad setiawan dalam Samsudin (2008) MMI diartikan sebagai suatu model pembelajaran yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan (massage), merangsang pemikiran, perasaan, perhatian, dan kemauan siswa sehingga dapat mendorong proses belajar.      MMI memiliki beberapa karakteristik dibandingkan dengan program multimedia pembelajaran lainnya . Menurut Warsita (2008: 155) karakteristik itu diantaranya : fleksibel untuk digunakan diberbagai waktu, fleksibel untuk dimanfaatkan baik secara individual, klasikal maupun kelompok kecil. Self-pacing yaitu melayani kecepatan belajar individu artinya peserta didik dapat belajar sesuai dengan kecepatan belajarnya. Content-rich artinya program ini menyediakan isi informasi yang kaya, terdiri dari materi pelajaran, evaluasi, materi remedial, pengayaan yang didukung oleh bentuk format sajian dengan berbagai jenis media.Interaktif yaitu bersifat komunikasi dua arah, peserta didik diberikan kesempatan untuk memberikan respons, melakukan berbagai aktivitas dan direspon balik oleh program multimedia dengan suatu balikan atau feedbackIndividual artinya program multimedia ini sejak awal sudah dirancang dan disediakan untuk memenuhi minat dan kebutuhan belajar individu peserta didik.


     Manfaat MMI adalah : meningkatkan motivasi belajar siswa, meningkatkan hasil belajar siswa, mereduksi miskonsepsi siswa, dan mengembangkan kompetensi guru. Guru dapat memanfaatkan  MMI sendiri dengan cara : mengadopsi dari MMI yang sudah ada, mengembangkan sendiri materi MMI dari internet melalui edukasi.net atau CD pembelajaran, bahkan membuat MMI baru sendiri dan menerapkannya di kelas. Jika guru sudah mampu membuat MMI sendiri akan mendapat banyak keuntungan diantaranya adalah MMI yang dihasilkan telah sesuai dengan karakteristik siswa kita serta keadaan kelas kita sehingga lebih tepat sasaran, dapat menjadi salah satu karya inovatif pendidikan yang memberikan nilai/point plus untuk kenaikan pangkat dan pengembangan karier bahkan bisa diperdagangkan sehingga memiliki royalti dan menghasilkan uang. Multimedia yang dikembangkan/ di buat oleh guru bisa dalam bentuk MMI tutorial, MMI games, MMI simulasi atau MMI drill and practice. MMI dapat digunakan dalam berbagai bentuk pembelajaran, misalnya MMI simulasi dapat digunakan saat proses kegiatan inti pembelajaran , MMI games dan drill and practicedigunakan dalam program pengayaan atau MMI tutorial untuk program remedial.


     Berdasarkan penjelasan di atas maka peranan Multimedia pembelajaran terutama MMI merupakan “senjata penting” untuk digunakan oleh guru dalam pembelajaran. Peranan MMI adalah sebagai media untuk menjembatani proses belajar agar kualitas pembelajaran dapat lebih baik. Dengan karakteristik khas yang dimilikinya diharapkan MMI dapat terus berkembang, dimanfaatkan secara maksimal dalam proses pembelajaran, memberikan inovasi-inovasi baru dalam pendidikan sehingga dicapai peningkatan hasil belajar dan meningkatnya mutu pendidikan di Indonesia. 



Kamis, 17 Juli 2014


1. TIK DALAM PEMBELAJARAN BAHASA INDONESIA
Perkembangan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) merupakan pendorong utama penerapan komputer dalam pembelajaran, yang dikenal dengan istilah Cumputer Assisted Learning (CAL) atau pembelajaran dengan bantuan Komputer.sebagai media dapat dimanfaatkan untuk membantu orang atau siswa dalam belajar termasuk belajar bahasa. Namun, perlu diingat bahwa komputer hanyalah alat atau media dan sepenuhnya tergantung pada penggunanya. Kompuuter memiliki peran sebagai media yang membantu dalam proses pembelajaran, oleh karena itu, computer dapat diganti perananya (Hartoyo, 2006).
Bab ini membahas beberapa kemungkinan aplikasi TIK dalam pembelajaran bahasa terutama pembelajaran bahasa dengan alat bantu komputer (Komputer Assisted Language Learning / CAL ) dan pembelajaran bahasa berbasis web, serta e-learning.
2. Peran Komputer dalam Pembelajaran
Terlepas dari peran komputer yang hanya merupakan media, komputer memberikan berbagai manfaat bagi siswa dalam proses pembelajaran. Salah satu manfaat atau kelebihan komputer adalah komputer merupakan alat yang lebih interaktif dibandingkan dengan media yang lain, misalnya tape recorder, proyektor film, dan jenis perangkat media yang lain termasuk kapur dan papan tulis.
Menurut Nelson et.al., (1976) sifat unik komputer sebagai media pendidikan adalah terletak pada kemampuannya untuk berinteraksi dengan siswa. Buku dan materi berupa rekaman dapat member informasi kepada siswa tentang beragam peraturan dan solusi, namun keduanyanya tidak dapat bereaksi terhadap kesalaan tertentu, mengarahkannya, dan hanya mengoreksi jawaban. Menurut Kenning et al., (1984) menguraikan beberapa manfaat computer, diantaranya komputer dapat bertindak sebagai seorang tutor. Komputer dapat menjadi partner bagi siswa untuk bermain/menggunakan game pendidikan, atau dapat pula menjadi buku referensi yang efesien.komputer juga dapat digunakan untuk memberikan contoh, mengilustrasikan proses tertentu, atau menstimulasikan percakapan.
Menurut Ahmad et al., (1985) menambahkan, komputer dapat berkomunikasi dengan siiswa secara visual dengan cara menampilkan teks, grafis ( diagram, dan garis ) atau pencitraan video pada layar; komputer juga dapat menyuguhkan suara dalam bentuk pidato, musik atau keluaran audio lainnya.
2.1 Komputer dan Pembelajaran Bahasa
Pengaruh kuat perkembangan Teknologi Informasi danKomunikasi ( TIK ) dalam ranah pendidikan bahasa telah dirasakan secara luas. Ballenden ( 1984 ) menyatakan bahwa teknologi komputer secara tajam akan mempengaruhi seluruh aspek kehidupan, termasuk pendidikan. Maddison ( 1983 )berpandangan bahwa teknologi pendidikan dan teknologi informasi dan komunikasi merupakan dua sisi mata uang yang tidak dapat dipisahkan. Perekembangan teknologi informasi yang diikuti perkembangan teknologi komputer telah menstimulasikan orang, terutama mereka yang bekerja dalam ranah pendidikan , seperti guru, perencana kurikulum dan perancang media untuk berusaha keras mengadakan eksperimen dan kajian tentang kemungkinan penggunaan komputer untuk tujuan pendidikan..
Sifat unik komputer sebagai media pendidikan adalah kemampuannya untuk berinteraksi dengan siswa ( Nelson, 1980 ) dan fleksibilitas/keleluasaannya yang memungkinkan siswa untuk belajar sesuai denganmnat mereka, dan komputer dapat memandu melalui teks teks maupun informasi grafis (Smith,1988:33-40).Komputer dapat digunakan untuk mendukung pembelajaran bahasa, dan juga dimanfaatkan untuk memberikan contoh melalui ilustrasi proses teretentu, atau merangsang terjdinya percakapan ( Kenning,1984). Perpaduan fitur-fitur ini dapat membantu siswa dengan penjelasan dan deskripsi yang komprehensif disertai ilustrasi yang memadai. Beberapa kajian yang dilakukan oleh Hwkins, Sheingold, Geahart, dan Berger (1982); Piper (1986); Cummin, Sussex, and Cropp (1994a;1994b); Young (1986); Windeatt (1986); Doughty (1987); Dunkel (1991); Abraham dan Liu (1991); Meskill (1994); Wegerif dan Mercer (1985); Johnson (1991); Mohan (1992); Walker (1994); Nicholls (1995); Devey, Jones, and Fox (1995);Ruhlman (1995); Sochroeder dan Grabowski (1995); Renie dan Chanier (1995); serta Thierry (1996) juga menunjukkan bahwa pemanfaatan komputer sebagai media pembelajaran dapat memberikan manfaat yang signifikan dalam meningkatkan hasil belajar bahasa siswa. Kajian yang dilakukan oleh Piper (1986) juga menunjukkan bahwa percakapan siswa yang terjadi saat belajar melalui program berbasis komputer hanya terdiri atas ujaran singkat, yang akan mengantar pada pencapaian pembelajaran bahasa yang subtantif. Menurut Nicholls (1995) juga menemukan bahwa pembelajaran yang menggunakan media komputer tidak menghasilkan banyak siswa yang mampu berbahasa dengan baik dan dapat menggunkan kalimat lengkap, dan tidak pula melatih kemampuan lisan berbahasa Inggris. Seperti yang dijelaskan (Windeatt,1986), siswa cenderung untuk mencoba-coba menebak jawaban daripada membahas alternatif jawaban dengan kawannya.
Hasil kontradiktif beberapa kajian tersebut menimbulkan pertanyaan apakah kajian-kajian terdahulu dilaksanakan dengan dasar premi yang salah bahwa secara esensi semua siswa sama ?. Gagasan perpedaan individu telah diimplementasikan dalam mengembangkan model pembelajaran bahasa kedua ( bahasa asing ), (Gardner,1979,1980,1985, 1988; Skehan, 1986;1989;1991; Spolksy, 1989; Naiman et al., 1978; Krashen, 1978; 1981; 1982; 1985; Dulay, Burt and Krashen, 1982; Krashen dan Terrell, 1983; Brown dan Fraser, 1979; Levin, 1977), dan senada dengan sejumlah kajian empirik yang menggaris bawahi pengaruh perbedaan sosial dan individu. Melihat pada persimpangan hasil kajian yang terkait dengan efektivitas pembelajaran bahasa dengan media komputer dan teori yang mendukung peran perbedaan individu dalam prestasi pembelajaran bahasa, dua pertanyaan kemudian muncul : apakah perbedaan individu mempengaruhi kemajuan belajar bahasa dalam lingkungan CALL ? Jika demikian, hingga taraf apa variabel tersebut signifikan dalam mempengaruhi prestasi belajar bahasa ?
2.2 Isu-isu mengenai Perubahan Metode Pengajaran Bahasa
Hartoyo (2006) menegaskan bahwa dalam perjalanan sejarahnya, pengajaran bahasa Inggris tumbuh dengan serangkaian pecarian’satu metode terbaik’ dalam mengajarkan bahasa tersebut. Beragam perubahan yang diilustrasikan pada Tabel 2 berfokus pada metode yang sebelumnya menjadi sasaran kritik dan sebagai acuan dimana metodologi yang baru dirancang.
Tabel 2 : Perkembangan Meetodologi Pengajaran Bahasa
( Diadaptasi dari Larsen-Freeman,1986;1991;Brown,1994)
No. METODE PERTIMBANGAN FOKUS
1. Grammar Translation Method Tujuan utama metode ini adalah menjadikan siswa memiliki kemapuan untuk membaca literatur tertulis bahasa asing (bahasa sasaran). Untuk mendukung tujuan ini,siswa perlu mempelajari aturan tata bahasa dan kosakata bahasa sasaran (target language). Grammar ; kosakata (alih bahasa)
2. The Direct Method Grammar Translation Method dinilai tidak berhasil dalam membekali siswa dengan keterampilan komunikatif; penguasaan grammar dan kosakata tidak meningkatkan keterampilan siswa dalam menggunkan bahasa sasaran secara komunikatif. Berbicara (menggunakan bahasa sasaran secara komunikatif); membaca
3. Audio Lingual Method Grammar Translation Method tidak melatih siswa agar dapat menggunakan bahasa sasaran. Direct Method menjajikan, tetapi perlu dikembangkan guna meningkatkan kebiasaan siswa dalam penggunaan bahasa yang dapat dibentuk melalui drill dan latihan dialog. Berbicara (menggunakan bahasa sasaran dalam situasi pengulanagan)
4. The Silent Way Mempelajari suatu bahasa tidak hanya dengan drill dan latihan, di mana siswa dapat mengulangi dan melatih apa yang mereka dengar dari sekitar, namun apa juga memberi kesempatan siswa menggunakan kemampua mereka untuk mmpelajari aturan-aturan kebahasaan. Bahasa tidak dipandsang sebagai hasi dari pembentukan kebiasaan, namunlebih paa pembentukan aturan. Keteampilan komunikatif ( mampu menggunakan bahasa untuk mengungkapkan pikiran, perasaan, kehendak, persepsi, dll )
5. Suegestopedia Proses mempelajari penggunaan bahasa asing/bahasa sasaran dapat dipercepat melalui peneguhan kekuatan mental siswa. Dalam hal penghormatan, membangun tata karma siswa terhadap guru merupakan hal yang esensial Berbicara ( mampu menggunakan bahasa/sasaran asing untuk komunikasi sehari-hari )
6. Commmunity Language Learning Pada proses menpelajari proses sauatu bahasa, intelektualitas dan perasaan siswa harus dihormati. Guru perlu memahami dan menerima kondisi masing-masing siswa secara keseluruhan. Pengertian dari guru dapat meningkatka rasapercaya diri dalam meraih hasil yang lebih baik. Berbicara (mampu mengunkan bahasa sasaran denga komunikasi )
7. The total
P h y s i c a l
Response Keterampilan berbahasa siswa dapat ditingkatkan degan cara memberikan mereka kesempata ekstensif untuk mendengarkan guru berbicara menggunakan bahasa sasaran sebelum meminta mereka melakukannya, dan meminta mereka berlatih menggunakan komunikasi verbal disertai dengan kegiatan fisik. Kecakapn menyimak; berbicara
8. Communicative Approach Communicative Approach (pendekatan Komunikatif) mengedepankan pentingnya tatabahasa dan kosakata. Nmaun tidaklah cukup membekali siswa dengan komponen kebahasaan saja. Penguasaan tatabahasa dan kosakata tidak menjamin bahwa siswa mampu menggunakan bahasa untuk berkomunikasi. Oleh karena itu, Communicative Approach juga menggarisbawahi pentingnya interaksi komunikatif antar siswa. Kecakapan komunikatif; (mampu menggunakan bahasa sasaran secara berterima mendasar pada konteks sosial ).
Perubahan tunggal teknologi (dari berbasis-manusia menjadi berbasis mesin) dianggap sebagai alat tebaik untuk menyediakan metode yang lebih efektif dan efisien dalam pengajaran bahasa. Pengajaran bahasa berbasis-komputer dianggap lebih baik daripada metode pengajaran bahasa konvensional dalam beberapa hal.
3. Aplikasi Multimedia dalam Pendidikan
Salah satu aplikasi multimedia yang sedang marak dikembangkan adalah bahan ajar/tutorial dengan alat bantu computer-multimedia yang memungkinkan siswa mempwelajari bahan ajar tertentu secara fleksibel menurut kebutuhan dan keterkaitannya sesuai dengan waktu yang dikehendaki, yang dikenal denagn Computer-Assisted Learning (CAL). Shneiderman (1992) memberikan beberapa contoh aplikasi multimedia dalam pendidikan antara lain untuk pembuatan :
a. Materi pembelajaran/bahan tutorial;
b. Manual perbaikan dan perawatan;
c. Jurnal, abstrak, dan indeks ilmiah;
d. Katatalog atau petunjuk;
e. Jadwal dan peta geografis;
f. Bantuan atau pemberian infoe\rmasi secara on-line, dan alin-lain
Dalam pembelajaran, aplikasi kmputer-multimedia lebih banyak diarahkan padsa pembuatan bahan ajar on-lne (CAL) untuk membantu siswa mempelajari materi pelajaran secara individu sesuai dengan kebutuhan dan waktu mereka masing-masing tanpa harus tergantung sepenuhnya pada guru atau oraang lain karena pertimbangan “daya tarik” dan ‘fleksibilitas” sistem multimedia.
Kesadaran akan perlunya memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi, serta computer dan multimedia merupakan hal yang sangat penting dalam upaya meningkatkan pengetahuan dan sekaligus penguasaan teknologi, agar kiita tidak tertinggal dan menjadi gagap teknologi ”Gaptek”. Agar pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, serta komputer dan multimedia benar-benar efektif, perlu perencanaan yang matang dengan mengetahui prinsip-prinsip penggunaan teknologi, jangan sampai teknologi, jangan sampai pemanfaatan TIK tersebut justru kontra produktif.
4. Kegiatan 2
I) Kegiatan individu : Review pengalaman pengajaran dan professional Saudara ! Identifikasi penggunaan TIK (peralatan dan aplikasi) dan metodologi mengajar dalam praktik pengajaran bahasa Inggris Saudara!
II) Kegiatan lelompok : Bentuklah sebuah kelompok yang terdiri atas empat orang. Diskusikan penggunaan TIK (peralatan dan aplikasi) serta metodologi mengajar yang Saudara gunakan dalam pengalaman mengajar bahasa Inggris! Identifikasi masalah yang muncul (khususnya dalam Pengintegrasianisi/materi, metodolog mengajar dan peralatan TIK)! Berikan solusi dari masalah-masalah tersebut untuk mencapai pemanfaatan TIK dalam pembelajaran bahasa yang lebih baik !
5. Perangkat TIK dan Pemanfaatannya dalam Konteks Pendidikan
1) Multimedia INteraktif
Adalah teknologi yang membantu mengakomodasi dua media atau lebih seperti teks, garfish, audio, video atau animasi sebagai aplikasi berbasis komputer.
2) Komputer
Komputer terdiri atas CPU, monitor dan beberapa perangkat yang lain seperti lain floppy disc, USB flasdisk dan sebagainya.
3) Perlengkapan Audio
Perlengkapan audio dapat disambungkan dengan media lain (misal ; komputer)untuk digunakan sebagai sebuah multimedia interaktif.
4). Televisi
Televisi merupakan sebuah system yang berguna untuk mengubah pencitraan visual (beserta suara) menjadi sinyal elektrik, mentransmisikannya melalui radio atau perangkat lain, dan menampilkannya pada sebuah layar secara elektronik.
5). Telepon dan VolIP
Penerapan telepon yang lebih maju dalam mendukung pembelajaran bahasa adalah penggunaan Vo IP atau Voice over Internet Protocol, sebuah teknologi yang memungkinkan pesan-pesan suara terkirim melalui internet, sering kali secara simultan dengan data dalam teks atau bentuk lainnya ( Encarta).
6). Sosial Interface
Media ini menyediakan fasilitas atau contoh interaksi antara manusia dan komputer. Orang akan berinteraksi dengan lomputer dengan computer dengan cara yang lebih intuitif dan dengan usaha yang lebih ringan. Misalnya melalui menulis, suara, sentuhan gerakan mata, dan bahasa tubuh yang lain.
9). Interactive Whiteboard
Sebuah papan tulis interaktif adalah sebuah tampilan besar interaktif (sepertimonitor layar sentuh yang dihubungkan pada computer dan proyektor). Beberapa kegunaan papan tulis interakti yaitu :
1). Mengoperasika sofwere yang terinstal pada PC yang terhubung, termasuk web browser dan sofwere yang dimiliki;
2). Menggunakan sofwere untuk menangkap catatan yang tertulis pada papan tulis atau permukaan serupa Whiteboard;
3). Mengendalikan PC (klik dan tarik), tanda (catatan sebuah program atau presentaso) dan menerjemahkan tulisan kursif menjadi teks (tidak semua papan tulis;
4). Pada beberapa contoh papan tulis interaktif dapat dilengkapi perpaduan
Audience Response System (Sidyrm Respon Peserta) sehingga pemapar dapat melakukan polling dan kuis serta menangkap umpan balik pada papan tulis interaktif.
6. Kegiatan 3
1). Kegiatan individu:review pengalaman mengajar saudara ! Identifikasi peralatan TIK apa yang pernah saudara gunakan dalam penggajaran bahasa Inggris.
2). Kegiatan kelompok: Bentuklah kelompok yang terdiri atas empat orang ! Bagi
Penglaaman mengajar bahasa Saudara dan diskusikan penggunaan peralatan TIK dalam pengajaran dan pembelajaran bahasa Inggris. Identifikasi peralatan TIK yang umum digunakan dan kemungkinan untuk menggunakan peralatan lain dala praktik mengajar Saudara di masa depan !
7. Penerapan Terkini TIK dalam Pembelajaran Bahasa
Dalam konteks pembelajaran bahasa, TIK berperan sebagai “jembatan” dan memungkinkan proses pembelajaran, atau bahkan komunikasi langsung antara siswa dan guru walaupun mereka tidak berada pada suatu ruangan atau tempat yang sama. Manfaat lain dari TIK-Komputer dapat menjadi referensi yang tak terpisahkan. Computer dapat menyimpan pelajaran atau referensi yang tak terbatas, yang dapt diakses kapan pun, dan oleh siapa pun pada saat yangs sama, yang menjadikannya lebih efisien dibandingkandenga buku-buku pada umumnya. Ahmad et.al. (1985) mengemukakan bahwa :
“Komputer dapat berkomunikasi denga siswa secara visual dengan menampilkan teks, grafis (diagram, grafis, gambar garis) atau pencitraan video pada layar; computer dapat pula menyuguhkan suara dalam bentuk pidato, musik, atau keluaran audio lainnya.”
Fitzpark dan Davies (2002) menguraikan mujuh cara menggunakan TIK dalam pembelajaran bahasa:
1). Presentasi
Materi berbasis teks dan matri audio-video dapat digunakan untuk memaparkan atau mendaur-ulang bahasa menjadi bahasa baru siswa. Beberapa peralatan TIK yang membantu dalam penyampaian presentasi diantaranya : a). materi berbasis teks pada web atau CD-ROM, b). perekam audio, c). perekam video, d. presentasi PowerPoint pada papan tulis elektronik.
2). Latihan
TIK sangat membantu dalam memfasilitasi paket keragaman latihan bahasa diantaranya : a) latihan grammar ( contoh : latihan belajar bahasa Perancia dengan bantuan computer / CLEF, b). menyimak, mengulangi dan membandingkan (contoh : seri CD-ROM TELL Consortium Encounters, c). Pengenal Percakapan Otomatis (contoh : CD-ROM Tell Me More Auralog).
3). Authoring
Dalam menerapkan TIK pada pembelajaran bahasa, guru dapat memberikan materi yang siap digunakan maupun membuat materi latihan sendiri menggunakan beragam peralatan, misalnya : a) Camsost’s Fun dengan teks dan seperangkat GapKit;; 2) perangkat serbaguna Wida Software, The Authoring Suite; 3) Hot Potatoes, sebuah peralatan pembuatan latihan berbasis web yang serba guna; 4) MALTED (Multimedia Auythoringfor Language Teaching Education Development) sebuah proyek yang didanai oleh EC; 5) I4LL Authoring Tool (Integrated Internet-based Interactive Independent Language Language Learning).
4) Computer Aided Asessment (CAA)
Computer Aaided Asessment (CAA) atau penilain dengan Pertolongan Komputer memegang peran penting dalam pengajaran dan pembelajaran bahasa asing.
5) Rujukan
CD-ROM dan Web merupakan rujukan bagi siswa yang dilengkapi dengan sumber yang kaya informasi untuk latihan dan kegiatan pembelajaran bahasa. Beberapa peralatan TIK yang berguna sebagai sumber rujukan adalah : a) kamus on-line, contoh : Cambridge Dictionaries Online; b) Link Everything Online; c) Canoo Net, Die neuen Regeln der Rechtshreibung; d) Ensiklopedi yang dimuat dalam CD-ROM, contoh; Encarta; e) surat kabar dan majalah dalam Web; f) peralatan indeks; digunkan sebagai sumber dan peralatan indeksa survey yang komperhensif.
6). Penerbitan
Guru dan pengajar bahasa dapat menggunakan TIK untuk menerbitkan karya mereka dengan cara berikut :
a. Perangkat lunak Word-processors dan desktop Publishing (DTP)
b. Peralatan merekam dan mengedit audio untuk merekam wawancara, diskusi, dll.
c. Kamera digital dan camcorders untuk merekam presentasi, wawancara, bermain peran, dll.
d. Powepoint sebagai piranti presentasi public.
e. HalamanWeb yang dibuat menggunakan peralatan pengembang Web, contoh: Front Page, Dreamweaver.
7).Komunikasi
Teknologi membantu guru dan siswa dalam berkomunikasi. Beberapa peralatan TIK yang digunakan sebagai media informasi adalah : a) Email, yang memungkinkan pelajar bahasa untuk berkomunikasi dengan teman atau sahabat di Negara yang lain; b) Pembelajaran Tandem; c) Diskusi dengan mediasikomputer, contoh : Linguanet Forum; d) Lingkungan belajar brbasis Web, contoh Netlearn, Merlin; e) Konferensi Audio (sinkron dan tak sinkron), contoh : menggunakan lingkungan software Wimba; f) konferensi Video, contoh : Robert O’Dowd, konferensi video bagi pembelajaran bahasa asing; g) MO’O’s.
8). Simulasi
Komputer dapat bertindak sebagai simulasi yang membangkitkan analisis, pemikiran kritis, diskusi, dan penulisan. Beberapa contoh latihan pembelajaran bahasa yang “menstimulasi” latihan dunia nyata adalah : a) WebQuests (LanguageQuest, Treasure Hunt, TalenQuest); b) Action Mazes; c) Adverntur Games (Who is Oscar Lake?); c) Sunpower ( Strategi Komunikasi untuk tujuan Bisnis); d) Expodisc (Simulasi perjalanan bisnis ke Spanyol); e) Simulasi “Dunia nyata” ( A la rencontre de Philippe); f) dan Konferensi video dapat digunakan untuk mensimulasi latihan dunia nyata, contoh : negosiasi bisnis dalam bahasa Inggris atau hanya untuk meningkatkan pengalaman siswa dalam berkomunikasi dengan penutur asli.
8. Kegiatan 4
1) Kegiatan Individu : Review pengalaman mengajar professional Saudara ! Identifiksi penggunaan TIK ( aplikasi dan peralatan ) baik dalam praktik mengajar bahasa maupun perkembangan professional Saudara !
2) Kegiatan Kelompok : Bentuklah sebuah kelompok yang terdiri atas empat orang ! Bagilah pengalan Saudara dan diskusikan penggunaan TIK (peralatan dan aplikasi) dalam pengalaman mengajar dan perkembangan professional Saudara termasuk masalah yang timbul dan jlan keluarnya ! Selanjutnya, siapkan hasil diskusi Saudarav dalam presentasi PowerPoit yang baik dan paparkan presentasi Saudara di depan kelas !



Rabu, 09 Juli 2014





Posted on 13/07/2012 by dunkom
Kebanyakan pengguna komputer terutama komputer dengan Operating System keluaran Windows pernah atau bahkan sering menekan tombol Tombol Klik Kanan lalu klik Refresh pada Desktop atau menggunakan tombol shortcut-nya pada keyboard yaitu tombol fungsi F5, dengan maksud  agar komputer lebih cepat bekerja, sehingga hal ini menjadi kebiasaan dimanapun dan pada komputer siapapun akan melakukan hal yang sama
Yang mengkhawatirkan dari mereka, mungkin karena mereka tidak tahu alasan sebenarnya mengapa mereka menekan tombol ini. Parahnya lagi, mereka yang memiliki alasan kuat mengapa mereka menekan tombol ini justru meyakini mitos yang salah tentang fungsi tombol refresh tersebut.
Perlu diketahui refresh pada desktop berbeda dengan refresh page atau reload page pada browser. Kadangkala karena lalu lintas internet yang padat, ada halaman internet yang tidak dapat dimuat secara sempurna. Fungsi refresh pada browser ini adalah untuk memuat kembali halaman yang gagal dimuat sebelumnya. Sedangkan, refresh pada desktop memiliki fungsi yang berbeda dengan tombol refresh yang terdapat di dalam browser. Kebanyakan pengguna komputer baru atau awam, seperti penulis sendiri, pada awalnya meyakini bahwa tombol refresh berfungsi untuk meng-update atau memperbaharui kondisi siaga (idle) komputer setelah terjadi perubahan dan menghapus perintah sebelumnya dari RAM, sehingga komputer yang kita gunakan akan berjalan dengan lebih lancar dan lebih cepat. Namun, seperti yang telah diungkapkan sebelumnya, ternyata merupakan mitos semata.
Fungsi Tombol Refresh Desktop yang Sebenarnya Refresh desktop sebenarnya digunakan untuk memperbaharui tampilan atau memuat kembali tampilan yang ada di desktop setelah terjadi suatu perubahan. Refresh desktop tidak berfungsi untuk memperbaharui kembali kondisi RAM, dan tidak membersihkan komputer anda atau menyegarkan komputer anda. Oleh karena itu refresh desktop juga tidak menyumbangkan peningkatan performa apa pun pada kinerja komputer. Untuk lebih memudahkan anda dalam memahami penjelasan fungsi tombol refresh desktop ini, maka perhatikan ilustrasi berikut.
Kadangkala bila anda melakukan perubahan pada shortcut di desktop, perubahan tersebut tidak ditampilkan secara instan. Pada kasus ini, barulah anda perlu untuk melakukan refresh pada desktop anda untuk menampilkan perubahan yang telah dilakukan di desktop. Contohnya, anda telah mengatur shortcut di desktop agar namanya sesuai dengan urutan abjad. Saat anda menambahkan shortcut baru pada desktop, shortcut baru tersebut tidak akan langsung tersortir sesuai urutan abjad, tetapi akan berada di bagian paling bawah daftar shortcut.
Jika anda menekan tombol refresh desktop, semua shortcut akan diatur ulang kembali dan shortcut yang baru tersebut akan menempati posisinya sesuai abjadnya. Ini adalah fungsi tombol refresh desktop yang sebenarnya. Selain itu, refresh juga punya fungsi yang sama pada Windows Explorer. Jadi, bila anda punya kebiasaan melakukan refresh pada desktop anda berkali-kali tanpa mengetahui maksud dan fungsi sebenarnya tombol ini, maka anda sebaiknya menghentikan kebiasaan tersebut. Karena anda hanya membuang waktu dan perhatian anda untuk melakukan pekerjaan yang sebenarnya sia-sia.